Dikeroyok Empat Orang
Awalnya saya bersama istri dan anak berniat mengunjungi kakak kandung yang tinggal di Bukit Permai Cibubur. Akhirnya kami kendarai mobil dan sampai di depan rumahnya sekitar pukul 16.00. Seperti kebiasaan-kebiasaan sebelumnya, sesampai di depan rumah kakak, saya buka pagar sendiri, namun kali ini pembantunya segera keluar. Ia mengabari kalau kakak sedang bersepeda di bersama anak istrinya. Mendengar kabar tersebut kami pamit ke pembantunya dan meninggalkan sedikit oleh-oleh. Istri saya mengusulkan agar kami menuju rumah kami di daerah Kelapa Dua Wetan, sekalian menengok dan sholat ashar. Saya setuju dan kemudian mobil melaju. Kami keluar perumahan Bukit Permai lewat pintu selatan, lalu belok kiri, ke arah Ciracas. Belum genap jarak lima ratus meter, jalanan mulai macet, jalanan mengantri, baik mobil maupun motor. “Jakarta seperti sedia kala”, pikir saya. Kecepatan mobil pun hanya 5 km per jam. Sangat-sangat lambat. Tetiba teredengar bunyi “draaaaaaaak”. Istri dan anak berte...