Film "Tilik" : Pembumian Bahasa Jawa

“Tilik” sebuah judul film pendek yang bisa di tonton di youtube berdurasi 32 menit. Film ini di unggah pada tanggal 17 Agustus 2020 tepat di hari kemerdekaan Indonesia ke-75 tahun. Film ini menjadi viral dan menjadi bahan bincangan di media sosial.

Di grup whatsapp kantor saya juga dibahas. Ada yang menulis,”Hayo…yang mau belajar Bahasa Jawa, nonton Bu Tejo”, ditambah link youtube. Respon satu grup pada tertawa. Saya baca, namun tak ikut memperhatikan, hingga istri saya memaksa nonton film itu. Saya pun heran dan menuruti kata istri. Nonton juga akhirnya. 

 

Selagi menonton saya terpingkal dan tertawa terbahak-bahak. Bu Tejo sangat impresif memerankan ke-julid-an ibu-ibu. Nada-nada pesimis dan sedikit menjelekan orang lain terasa sekali. Yuk Ning sebagai tokoh protagonis sukses mengimbangi bahan bicara Bu Tejo. Bahkan beberapa kali sukses meng-counter omongan Bu Tejo. Dan pembicaraan tersebut menggunakan Bahasa Jawa.

 

Nah, disni ada yang menarik. Bagi penonton seperti saya, yang pernah kuliah di Jogja selama 6 tahun, masih bisa nyambung bahasa di film. Bagaimana dengan istri saya yang tak paham bahasa Jawa sebab seumur hidupnya hanya di Jakarta? Terpaksa ia belajar kata satu demi satu sembari saya bantu. Ditambah ada bantuan subtitle di film yang memudahkan pahami dialog.

 

Di era digital semacam ini, viralnya film “Tilik, menjadi salah satu cara pembumian bahasa Jawa, setidaknya terjadi pada istri saya. Supaya tidak melulu bahasa Korea. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persahabatan Hospital Playlist

Review "Your Job is Not Your Career"

Air Jordan 1 Mid SBB : Buah dari Ngalah